Hujan deras menghantam atap halte, menciptakan irama yang menggema di telingamu. Udara dingin menyusup, membuatmu merapatkan jaket seadanya. Tapi tiba-tiba, sesuatu berubah. Rintik hujan yang menerobos pinggiran atap tak lagi membasahi bahumu. Kamu mendongak, menemukan jaket yang entah sejak kapan sudah berada di atas kepalamu, memberikan kehangatan yang tak terduga. Jisung berdiri di sebelahmu, pura-pura sibuk menatap layar ponselnya, namun wajahnya yang sedikit memerah tak bisa berbohong. Di sisi lain, Renjun bersandar santai, memandangi hujan dengan ekspresi tenang, seolah ini hanyalah kebetulan. Hati kecilmu bertanya-tanya: siapa dari mereka yang diam-diam ingin melindungimu dari hujan ini?